CENDIKIA News. Com, Soppeng — Sebanyak 92 siswa SMK Negeri 6 Makassar dari Program Studi Pariwisata, Tata Busana melakukan kunjungan ke Kampung Sabbeta Desa Pising Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng Jum’at 16/12/2022
Dalam kunjungan ini rombongan SMKN 6 Makassar diterima oleh Sekretaris Kampung Sabbeta Wirfa Yohendri didampingi Bendahara Musdalifa Riwayati, dalam kata penerimaannya, Wirfa Yohendri menyampaikan permohonan maaf ketua Kampung Sabbeta Nurdin, sehubungan ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan, maka kami ditugaskan untuk mewakili dan menerima kunjungan SMKN 6 Makassar.
Kami merasa senang sekali dengan kunjungan dari SMK Negeri 6 Makassar ini, semoga nantinya para siswa mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat usai kunjungan,” ungkapnya
Selain itu Sekretaris Kampung Sabbeta menjelaskan secara garis besar tentang Persuteraan Alam di Kabupaten Soppeng, dimana awal tahun enam puluhan masyarakat sendiri yang membudidayakan ulat sutera, masyarakat yang menyilangkan ulat hingga bertelur, dan langsung dipelihara sendiri.
Di Tahun 1972 inilah awal Soppeng terkenal dengan suteranya yang menghasilkan benang sutera kurang lebih 120 ton, di tahun 1975 Presiden R I Soeharto dua kali datang di Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng dalam rangka peresmian Proyek Pembinaan Persuteraan Alam Soppeng Sulawesi Selatan dan di tahun 1990 sutera setelah kehadiran Perum Perhutani, bangkit kembali menghasilkan benang sutra 11 ton per tahunnya.
Kampung Sabbeta ini merupakan miniatur Persuteraan Alam, dimana mulai dari pemeliharaan ulat sutera, pemintalan benang sutera, pertenunan dan sampai pembuatan kain sutera Ecoprint, tapi sayang saat ini kurang lebih 5 bulan masyarakat sudah tidak memintal lagi karena kokon dibeli oleh investor dari Cina dengan harga Rp. 50.000/kg sampai Rp. 60.000, jadi tenaga pemintalan banyak yang menganggur dan kehilangan penghasilan dari jasa pintal begitu pula di sektor pertenunan kurangnya pasokan bahan baku benang sutera untuk lungsinya ujar Wirfa
Dalam kunjungan tersebut, para siswa dengan didampingi sejumlah guru berkesempatan mempelajari industri Ecoprint sutera.
Selama kunjungan, para siswa cukup antusias bertanya untuk mencari informasi lebih detail tentang industri Ecoprint sutera terutama hal-hal mengenai pengelolaan benang sutera.
Ketua Jurusan Tata busana Dra. Syahriwati, MM. sebagai penanggung jawab kegiatan ini menyampaikan permohonan maaf Kepala Sekolah yang tidak sempat ikut, kebetulan ada kegiatan di Kabupaten Bone.
Kami sangat berkesan melihat kegiatan ini dimana siswa kami dapat pengetahuan tambahan mengenai pengecatan tekstil dan kulit( ecoprin) dan siswa melihat langsung proses telur jadi ulat dari ulat buat kepompong kemudian kepompong dipintal menjadi benang sutra.
hanya sekedar masukan mungkin perlu tempatnya diperluas, sehingga penataannya lebih baik.
Harapan kami semoga usahanya semakin meningkat ujar Dra. Syahriwati, MM, para guru pendamping membeli oleh-oleh cindera mata sepatu Ecoprint made in Kampung Sabbeta serta beberapa potong kain sutera Ecoprint. ( Wyh )