Penulis : A. Jaya Sose
Editor : Agus Wittiri
CENDEKIA News. Com. Makassar — Iman itu adalah keselarasan antara pikiran, ucapan dan tindakan, jauh dan mendekat sangat ditentukan oleh ikhtiar dan ridho dariNya.
Beriman berarti memanifestasikan suatu keJUJURAN.
Ketika kita yakin sesuatu yang berasal dari qalbu maka segera laksanakan, karena keraguan akan datang ketika keyakinan tidak sesegera mungkin dilaksanakan.
Keyakinan adalah percaya dengan apa yang tidak kita lihat, dan hasil dari keyakinan adalah melihat apa yang kita yakini.”
Jika kebetulan terjadi terlalu banyak persoalan, seorang ilmuwan akan mencari pola, tapi seorang beriman akan mencari Tuhan.
Bagi orang yang beriman, Tuhan adalah awal, bagi ilmuwan adalah akhir dari semua renungannya.
Saya percaya bahwa ada konflik antara sains dan agama, semangat atau sikap terhadap fakta berbeda dalam agama dari pada sains. Ketidakpastian yang diperlukan untuk menghargai alam tidak mudah berkorelasi dengan perasaan pasti dalam beriman.
Akal itu setipis rambut, tebalkan dengan ilmu. Hati itu serapuh kaca, kuatkan dengan iman. Perasaan itu selembut sutera, hiasilah dengan akhlak.