CENDEKIA News, Com. SOPPENG, — Pembukaan festival Gau Maraja Lapatau Matannatikka 2023 yang bakal digelar di Lapangan Gasis Watansoppeng akan diramaikan dengan pagelaran silang budaya dengan menggunakan teknik Video Mapping yang akan diwarnai dengan permainan cahaya, acara ini akan menjadi pertunjukan paling spektakuler dalam sejarah perjalanan Kabupaten Soppeng. Jumat, (14/07/2023).
Pertunjukan Video Mapping merupakan salah satu teknologi yang baru pertama kali dilakukan di Sulawesi Selatan dikombinasikan dengan pertunjuka tarian kolosal dan yang kedua di Indonesia setelah sebelumnya pertunjukan semacam ini pernah dipentaskan untuk menyambut Asian Games 2018 lalu di Jakarta.
Teknik Video Mapping ini nantinya akan digawangi tim khusus dari Direktorat Perfilman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.
Art Director pertunjukkan ini yang juga merupakan tim dari Kemendikbud Ristek RI Ilham Anwar saat ditemui di lapangan Gasis Watansoppeng, Kamis 13/7/ 2023 mengungkap bahwa pertunjukan Video Mapping pada festival Gau Maraja La Patau Matannatikka ini akan menjadi pertunjukkan Video Mapping terbesar di Indonesia Timur.
” Pernah ada yang melaksanakan pertunjukan dengan Video Mapping ini di Makassar, tetapi penarinya hanya beberapa orang dan itupun kemudian tidak terlalu berhasil”
“Video Mapping sendiri ini akan dilaksanakan di dua tempat yaitu lapangan Gasis dengan Villa Yuliana. Di Lapangan Gasis akan melibatkan ratusan penari, sementara di Villa Yuliana Video Mapping akan menceritakan awal mula Pemerintahan La Temmamala hingga pemerintahan HA Kaswadi Razak” ujar Ilham Anwar juga putra asli Soppeng ini.
Sementara itu, Maestro Tari Sulawesi Selatan yang menjadi penata tari kolosal Abdi Bashit yang juga akrab disapa Kak Cucut menyebut tari kolosal ini diberi judul Tarian Mappasiame Wanua yang akan menceritakan tentang kehidupan La Patau hingga ke generasi selanjutnya.
“Tarian Mappasiame Wanua akan melibatkan 200 penari yang akan di kolaborasikan dengan Video Mapping dan prosesi gotong royong pendirian rumah Bugis” ujar koreografer yang sudah berkeliling dunia membawakan tarian bernuansa Bugis/Makassar di lebih 25 negara.
Sekadar diketahui, selain tarian kolosal dan Video Mapping, Gau Maraja La Patau Mattannatikka akan disemarakkan dengan Kirab Budaya, Permainan Rakyat, Seminar Internasional dan Reuni Akbar keturunan La Patau Matannatikka. Hajatan Budaya Gau Maraja La Patau Matannatikka akan berlangsung pada tanggal 15 hingga 18 Juli 2023 mendatang.(**)