Palu sidang dibungkus masker, bersama pimpinan sidang
CENDEKIA News. Com. Soppeng — Pertanyaan menggelitik namun sarat makna jawaban filosofis. Musda ke 2 KAHMI Soppeng pada hari Sabtu sampai Ahad bertepatan tgl 30-31 Juli 2022 Masehi atau 1-2 Muharram 1444 Hijriyah telah di tutup secara resmi. Palu sidang musda yang terbungkus masker seolah olah ikut menjadi simbol bahwa KAHMI Soppeng bermusda dalam suasana pandemi Corona.
Pimpinan Sidang mewakili 5 unsur terdiri dari Rasyid mewakili pengurus MD, A.Wulandani mewakili Majelis Wilayah, Herlina mewakili Kohati nama panggilan bagi perempuan HMI, Haswinardi mewakili panitia, Akbar ganteng mewakili KAHMI muda.
Musda kedua kali ini berlangsung cukup meriah. Kegiatan pembukaan di hadiri oleh H.A.Kaswadi Razak (Bupati Soppeng) pengurus Majelis Wilayah KAHMI SulSel, presidium Prof.DR.Mustari Mustafa, Anggota Forkopimda, para undangan dari unsur OKP, Ormas, LSM, Media, lembaga kemahasiwaan. Bahkan disela sela seremoni pembukaan di isi orasi ilmiah dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1444 H oleh salahsatu dewan pakar KAHMI Sul Sel yang sekaligus dosen UIN Alauddin Makassar DR.Hidayat M.Said.
Musda kali ini terasa sangat istimewa bahkan menurut saya luar biasa karena 26 tahun sejak aktif berHMI, KAHMI di Wanua Latemmamala (Soppeng), untuk pertama kalinya melakukan seremoni pembukaan Musda yang sangat meriah. Tentu ada asah ekspektasi besar dari seluruh keluarga besar KAHMI Soppeng. Ini ditandai dengan antusiasme para abang, kakanda, Yunda dan Adinda bergotong royong mengumpulkan dana, menyumbangkan ide, gagasan untuk suksesnya perhelatan 5 tahunan yang berlangsung di D’ Kayangan Resort dan Cave. Hal yang terlihat adalah berkibarnya bendera dan umbul umbul KAHMI Soppeng disepanjang jalan protokol Kota Watansoppeng sampai dilokasi arena musda. Tak kalah istimewanya, media online begitu besar perhatiaannya memberitakan kegiatan ini bahkan merilis nama nama yang masuk bursa bakal calon Presidium MD KAHMI Soppeng Periode 2022-2027.
Sejak awal para abang (sebuah istilah khusus panggilan familiar bagi alumni HMI laki laki yang tergabung dalam steering committee (SC) merumuskan draft berdasarkan AD/ART KAHMI, bahwa untuk musda kedua kali ini, system yang akan digunakan adalah bentuk presidium yang terdiri dari 5 orang bersifat kolektif kolegial bukan system Presidensial (ketua umum), seperti periode 2017-2022. Tentu dengan berbagai pertimbangan meski ruang itu sifatnya draft dan tetap ditawarkan ke peserta musda.
Hal ini linier dengan tema musda KAHMI Kolaboratif, Insan Cita Berdaya, Soppeng Maju.
Pertimbangan presidium karena KAHMI Soppeng dalam fase kehadirannya belum seeksis dengan ormas lainnya. Sebagai lembaga belum ikut memberi warna pencerahan, secara individu alumni HMI yang berada di Soppeng bertebaran dalam ruang pengabdian publik seperti di Komisi Pemilihan Umum, di lembaga legislative, pemerintahan, media jurnalis, LSM, dikementeriaan agama, pengacara, pengusaha, kesehatan, guru/akademisi dan lainnya. Potensi besar ini yang menurut penulis harus diorganisir dengan baik oleh sebuah wadah untuk berkolaborasi agar bisa eksis, memberi manfaat baik kepada sesama alumni maupun kepada masyarakat Soppeng sebagaimana tujuan HMI ”Terbinanya Insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan Islam, dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
Di beberapa percakapan grup WA KAHMI Soppeng terkait pelaksanaan musda, kadang ada provokasi dari adinda, kapan deklarasi kanda? majuki kanda, bahkan sekedar mengundang para steering dan panitia untuk mematangkan persiapan musda, di kiranya mau deklarasi kesiapan menjadi kandidat. Bagi penulis, sekiranya ada para senior kakanda yang siap dan layak serta patut maju menjadi presidium, maka itulah yang saya dukung dan back up. Sama dengan sikap 5 tahun lalu di saat para alumni HMI mengajak kakanda Supriansa (wakil Bupati Soppeng) saat itu menjadi Ketua Umum. Meski pada akhirnya beliau tidak siap dengan berbagai argumentasi pertimbangan yang bisa dimaklumi. Ruang kepemimpinan KAHMI Soppeng saat itu pun membuka peluang bagi penulis yang masih berstatus abdi Negara (komisioner KPU) untuk memimpin KAHMI Soppeng lewat musyawarah mufakat oleh para alumni tidak saya terima. Mengingat pekerjaan menyukseskan pemilu dan pilkada gubernur adalah tugas utama sebagai implementasi wujud insan cita sebagaimana tafsir tujuan HMI dan pada akhirnya bermufakat mengajukan kakanda H.A.Agus Salim Wittiri alumni HMI yang pernah kuliah di Universitas Islam Bandung. Figur di kenal kritis solutif, aktifis anti korupsi sekaligus seorang jurnalis yang bergabung di persatuan wartawan Indonesia Cabang Soppeng. Penulis mendampingi beliau dengan menjadi Sekretaris Umum yang pada akhirnya atas perintah peraturan komisi pemilihan umum bagi komisioner KPU harus mengundurkan diri dari jabatan organisasi apapun termasuk pengurus mesjid dilevel apapun untuk focus dilembaga kepemiluan. Seluruh komisioner KPU Soppeng (5 orang) sudah membuat dan memasukkan surat pengunduran diri ke pengurus majelis wilayah dan upaya melakukan reshuffle kepengurusan sampai berakhirnya periodesasi tidak pernah ditindaklanjuti.
Tapi sebagai kader, ada tanggung jawab moral demi eksisnya KAHMI Soppeng diusahakan melaksanakan musda ke 2, mundur 7 bulan dari perencanaan awal karena berbagai pertimbangan. Akhirnya dibuka secara resmi pada tanggal 1 Muharram 1444 H bertepatan tahun baru Islam.
Mengingat diperlukan upaya gotong royong alumni HMI agar dapat berkolaborasi baik internal maupun ekternal sebagai harapan insan cita yang bisa diberdayakan dari berbagai lintas profesi, partai politik menemukan titik temu ’kalimatussawa” dalam wadah berKAHMI. Organisasi yang sifatnya kekeluargaan mengedepankan musyawarah mufakat, menganut prinsip filosofi kearifan local wija wijanna Latemmamala ”Sipakatau, Sipakalebbi, Sipatuo,Sipatokkong” yang intinya saling mengangkat tidak saling menjatuhkan,mengedepankan musyawarah mufakat yang diingatkan kembali oleh H.A. Kaswadi Razak selaku Bupati Soppeng dalam sambutannya. Bahkan dalam orasi Ilmiah DR.Hidayat Said mengingatkan momentum Tahun Baru Islam untuk hijrah, karena umat Islam itu ”alumni HMI’ seperti bangunan yang kokoh, pondasinya kuat, ada yang kelihatan dan tidak kelihatan tapi saling melengkapi tanpa harus mengedepankan “ego” untuk semuanya terlihat. Sesungguhnya semua adalah “pahlawan” sesuai bidang masing masing contoh terkecil adalah petugas kebersihan sampah.
KAHMI Soppeng yang belum maksimal menunjukkan eksistensiya sebagai lembaga seperti di level Majelis Nasional, Majelis Provinsi, bahkan dipemerintahan Jokowi mengakui alumni HMI jadi Menteri cukup banyak. Di legislative dari semua parpol, akademisi dikampus perguruan tinggi.
Akhirnya menyadarkan penulis harus mengambil peran untuk melakukan komunikasi kepada tokoh alumni HMI Soppeng agar bersedia bersama membesarkan KAHMI Soppeng. Beberapa diantaranya yaitu Kakanda Sarianto seorang senior pensiunan ASN yang “kenyang” pengalaman organiasi, Letkol Muliadi (di kementerian pertahanan, Kanda Selle legislator provinsi dari Partai Demokrat, bang Herman lilo, Kanda Diva Kadis DPKAD, Dinda Syamsuddin legislator muda dari Partai Golkar, Kak Rasyid advokat pengacara senior, Jumiar seorang birokrat ASN mantum IMPS. Tapi dari ke semua tokoh KAHMI Soppeng tersebut sebahagian besar ingin mewakafkan dirinya sebagai “penasehat” memberi masukan, support moral bagi KAHMI yang kalau diibaratkan seperti bangunan, menjadi pasir, batu bata, semen yang tidak terlihat tetapi menjadikan bangunan rumah besar yang dilapisi cat warna “hijau hitam” menjadi megah, kokoh, nyaman dipandang dari berbagai penjuru dengan nama bangunan “KAHMI Yakin Usaha Sampai”.
Pada akhirnya yang bersedia dengan segala pertimbangannya mau ikut bersama menjadi presidium hanyalah Kakanda Diva, Adinda Syam, Bang Jumiar, Kak Rasyid dan saya sendiri Cakwis (nama panggilan penulis). Nama nama inilah akhirnya yang beredar berseliweran pemberitaannya di medsos dan media online, pas 1 hari sebelum pelaksanaan musda ke II KAHMI Soppeng untuk periode 2022-2027 .
Paket calon presidium inilah yang kemudian menjadi perbincangan diarena sampai berakhirnya musda dengan paket calon lainnya dari para adinda karena lebih muda dari sisi jenjang perkaderan HMI dan dari sisi usia, yaitu adinda Sade, A.Akbar, Tariqullah, Safiuddin Pondang dan Arfiani.
Perolehan suara peserta dalam proses tahap awal bakal calon ke calon presidium menempatkan Syafiudin 17 suara, Marwis (penulis) 16 suara, kanda Diva 16 suara, Sade Makka 16 Suara,Arfiani 16 suara, Rasyid 15 suara, Syam 14 suara, Jumiar 13 suara,Tariqullah 13 suara, A.Akbar 13 suara, kemudian dikelompokkan menjadi 10 besar ditambah suara ‘balon’ lainnya yang penulis tidak sempat sebut lagi .
Gambaran inilah yang kemudian terpetakan dan dianggap ada dua faksi besar yang bertarung memperebutkan 5 presidium KAHMI Soppeng dan mencapai titik klimaksnya pukul 2 dinihari Ahad 31 Juli 2022. Upaya musyawarah mufakat lewat aklamasi yang diharapkan kakanda Diva tidak tercapai sebagaimana yang diharapkan dan berujung opsi voting sebagaimana diatur tatib pemilihan, membuat beliau mengundurkan diri, Syam mengundurkan diri, Jumiar mengundurkan diri sebelumnya Rasyid mengundurkan diri agar tercapai permufakatan sebagai “jalan tengah” dan penulis pun juga akhirnya mengundurkan diri (meski potensi kemenangan paket presidium ini besar ) sekiranya jalur voting dilakukan. Hal itu tidak dilakukan dengan berbagai pertimbangan sangat mendasar demi eksisnya KAHMI Soppeng yang masih sangat minim anggotanya yang teregistrasi dalam data base keanggotaan.
Beberapa alasan mendasar prinsipil yang penulis yakini sebagai salahsatu wujud komitmen,dengan akhirnya mengundurkan diri alias tidak melanjutkan ke proses pemilihan, pertama karena upaya meyakinkan ke para adinda bisa aklamasi musyawarah mufakat dengan berbagai pertimbangan dan simulasi, tidak tercapai sebagaimana harapan kakanda Diva yang kami “tuakan” dalam paket. Kedua, Syam,Jumiar, juga Rasyid telah mengundurkan diri. Sebagai wujud dari komitmen paket “Maju Bersama untuk KAHMI Kolaborasi Insan Cita Yang Berdaya”, karena menganut system presidium maka dengan ikhlas pun penulis wajib mengundurkan diri bersama(suatu keputusan dramatis yang tidak pernah ada dalam perbincangan dan tidak terpikirkan sebelumnya sama sekali ). Sebuah pilihan keputusan yang saya yakin mengagetkan berbagai pihak khususnya keluarga besar KAHMI Soppeng. Ketiga memberi kesempatan kepada adinda kader alumni dengan paketnya untuk menahkodai KAHMI Soppeng Periode 2022-2027 sebagaimana visi misi dan salahsatu programnya menghadirkan seKretariat dan janji salahsatu presidium terpilih air PAM gratis bagi warga KAHMI Soppeng.
Pada akhirnya berdasarkan mekanisme tata tertib pemilihan Musda, calon yang tersisa jika hanya 5 orang dengan berbagai prosesnya, maka ditetapkan menjadi presidium terpilih. Rasyid bersama pimpinan Sidang musda ke II KAHMI Soppeng telah mengetuk palunya menetapkan saudara Syafiuddin, A. Akbar, Sade Makka, Tariqullah dan Arfiani menjadi presidium terpilih untuk masa bakti periode 2022- 2027. Penulis datangi dan jabat tangannya di sela sela penutupan Musda (dinihari pukul 2.30) dan beri ucapan selamat dan sukses buat mereka. Semoga lewat presidium terpilih ini,KAHMI Soppeng semakin eksis dan lebih baik dari periodesasi sebelumnya.
Akankah itu terwujud? Tentu sebagai kader yang telah mengikuti jenjang perkaderan dengan slogan Yakusa,Yakin Usaha Sampai” menitipkan optimisme tinggi,dan pada akhirnya kembali ke presidium terpilih dengan segudang talenta dan pengalaman kekaderan organisasi untuk mewujudkan janji visi misinya. Filosofi bugis “taro ada taro gau” kata dan perbuatan berkelindan untuk dilaksanakan sebagaimana tafsir tujuan HMI. Keluarga besar KAHMI Soppeng menunggu untuk itu. Jabatan adalah amanah yang sangat besar yang kelak akan dipertanggung jawabkan dihadapan Sang Khalik Allah SWT. Paling tidak 5 tahun yang akan datang, jika umur panjang dan Allah SWT menyehatkan kita semua warga hijau hitam, KAHMI Soppeng semakin eksis dan bersinar,semakin semarak tidak sekedar meriah saat seremoni pembukaan musda, tetapi yang terpenting kata Rasulullah Nabi Muhammad SAW ‘khaerunnas anfauhum linnas: sebaik baik manusia adalah yang mampu memberi manfaat kepada manusia lainnya/sebaik baik KAHMI Soppeng adalah yang mampu memberi manfaaat kepada alumninya, adek HMI, dan kepada masyarakat sebagai insan cita yang berdaya agar Soppeng Unggul.
Terima kasih yang tak terhingga kepada Abang,Yunda,Adinda yang telah memberikan 16 suaranya.Semoga bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Kekuasaan itu dipergilirkan sunnatullahnya begitu, ikhtiar dan doa sudah dijalankan.Sekiranya berbeda dari asah harapan, yakinlah bahwa Sang Pencipta punya rencana yang lebih dan indah pada waktunya. Wallahu A’lam
BillahittaufiqWalhidayah. Watansoppeng,2 Agustus 2022.
Penulis
M A R W I S
(Basic Training HMI di Tahun 1996 di Aula Sekretariat HMI Jl.Botolempangan Makassar