CENDEKIA NEWS.CO.ID. SOPPENG — Bencana alam adalah suatu fenomena yang susah diprediksi, hanya bisa diperhitungkan berdasarkan kejadian dalam waktu yang sangat dekat dengan menganalisis indikator-indikator bencana yang sudah terjadi sebelumnya, dan ini memerlukan langkah-langkah mitigasi bencana.
Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana harus mulai dijadikan prioritas dan program wajib dan rutin bagi Pemerintah di samping normalisasi, naturalisasi, atau revitalisasi guna mengembalikan kembali fungsi sungai dan juga kebijakan realisasi pengelolaan sampah yang terintegrasi dan modern.
Langkah tepat yang prakarsai oleh Kodim 1423 Latemmamala Soppeng, dalam menumbuhkan kesadaran kesiapsiagaan bencana. Dandim 1423/ Soppeng, Letkol Inf Richard M Butarbutar kepada wartawan mengatakan. Proses penyadaran tersebut berguna agar setiap orang dapat memahami risiko, mampu mengelola ancaman dan, pada gilirannya, berkontribusi dalam mendorong ketangguhan masyarakat dari ancaman bahaya bencana. Di samping itu, kohesi sosial, gotong royong, dan saling percaya merupakan nilai perekat modal sosial yang telah teruji dan terus dipupuk, baik kemampuan perorangan dan masyarakat secara kolektif, untuk mempersiapkan, merespon, dan bangkit dari keterpurukan akibat bencana ujarnya.
Bupati Soppeng H.A. Kaswadi Razak memberikan apresiasi kepada Kodim 1423 Latemmamala Soppeng yang telah memprakarsai latihan gabungan mitigasi bencana, menurut Kaswadi, latihan gabungan ini bisa menjadi protap dalam persiapan mengantisipasi kejadian bencana di tengah pandemi covid-19. “Ini merupakan pertama kali ada pelatihan penanggulangan bencana ditengah pandemi Covid-19, semoga kegiatan ini bisa kembali dilakukan kedepannya” ujar Kaswadi, Senin (6/7/2020).
Lanjut Bupati Soppeng Berharap para peserta yang mengikuti latihan dapat konsisten dalam mengaplikasikan setiap materi latihan pada saat kondisi bencana terjadi. “Pelatihan ini akan kita lanjutkan, namun kali ini akan melibatkan Kabupaten tetangga” ungkap Kaswadi.
Drs Taswin salah satu pengamat lingkungan yang dimintai tanggapannya mengatakan untuk lebih mengoptimalkan peran dari Kodim 1423 Latemmamala Soppeng dalam menangani tanggap darurat, maka perlu diciptakan mekanisme yaitu Dandim diberikan peran yang lebih besar dalam mengambil tindakan saat tanggap darurat.
Bupati dapat menunjuk Komandan Kodim sebagai komandan posko tanggap darurat Incident Commander (IC), sehingga Dandim dapat mengambil tindakan cepat dalam menolong dan mengevakuasi korban serta mengembalikan kondisi lingkungan yang rusak akibat bencana. Kodim 1423 Latemmamala Soppeng dapat dijadikan sebagai model dalam penanganan bencana bagi wilayah lainnya.
Sekedar diketahui, latihan gabungan mitigasi bencana ini dilaksanakan di Danau Tempe, Kampung Anitue, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, selama dua hari, dari tanggal 5-6 Juli 2020.Latihan diikuti personil gabungan dari Kodim 1423/Soppeng, Polres Soppeng, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPBD, Perhubungan dan Satpol PP. (Ag)